7 Solusi terbaik hindari Selingkuh Dan Perzinahan

Sebelumnya telah kami tulis tentang anjuran untuk mawas diri dari pintu-pintu yang bisa menjerumuskan kita pada perselingkuhan. Hal tersebut bertujuan agar terbentuknya keluarga yang baik, sakinah mawadah warahmah seperti yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.

Dan di bawah ini penulis akan menyampaikan beberapa cara yang dapat dilakukan menurut aturan islam agar supaya kita dapat terhindar dari perilaku selingkuh dan perzihan itu.


Pertama, manusia diperintahkan menutup aurat. Ajaran Islam telah menetapkan, bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Dan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Jika saja manusia melaksanakan aturan ini dengan konsisten, maka kita yakin manusia akan terhindar dari perbuatan zina dan perselingkuhan itu. Masalahnya adalah mengumbar aurat kini menjadi tontonan  sehari-hari, baik lewat media maupun di seluruh tempat kerja, pasar, mall, jalan dan lain-lain. Bahkan membuka aurat menjadi salah satu kebanggaan suatu status sosial. Allah SWT berfirman: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Ahzab: 59)

Kedua, Islam telah mengajarkan adab Tentang Cara memandang. Dalam memandang kita diajarkan  agar menundukkan pandangan. Perintah ini bukan hanya saat orang yang dipandang terbuka auratnya, namun bahkan kepada yang tertutup auratnya sekalipun (hanya muka dan telapak tangan yang terbuka). Apalagi jika auratnya terbuka, maka perintah menundukkan pandangan lebih tegas lagi. Jika setiap kita menjalankan ajaran adab memandang ini, maka kecil kemungkinan terjadi perzinahan dan perselingkuhan.Firman Allah swt: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 30). DanJuga firman Allah SWT: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, (QS. Aln-Nuur: 31)

Ketiga, Ajaran Islam mengajarkan kita akan adab memasuki rumah atau bertamu. Yakni tidak diperbolehkan memasuki rumah kecuali dengan memberi salam dan diberi izin masuk. Sebab boleh jadi, pemilik rumah sedang dalam keadaan tidak pantas terlihat, atau sedang istirahat dan tidak boleh diganggu. Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat” (QS. An-Nuur: 27)
Keempat: Adab Memasuki Kamar anggota Keluarga kita di rumah. Islam mengajarkan kita akan adab memasuki kamar anggota rumah kita sendiri, yakni tidak memasuki kamar anggota rumah tangga di waktu-waktu tertentu. Karena waktu-waktu itu adalah waktu-waktu istirahat yang mungkin saja anggota keluarga sedang terbuka auratnya, atau sedang tidak pantas dipandang. Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak/pembantu (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. An-Nuur: 58).

Kelima: Larangan berdua-duan di tempat yang sepi.  Islam mengajarkan kepada kita akan larangan berduaan berlainan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah saw bersabda, “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, karena pihak ketiganya adalah syaitan” (HR: Ibnu Maja).Karena hasrta berbuat yang tidak baik itu bisa saja timbul karena adanya kesempatan, banyak orang dalam pergaulan seharihari tidak saling tertarik, akan tetapi ketika mereka berduaan maka hasrat itu bisa muncul karena mereka berada di tempat yang sepi. Jika hasrat ini diteruskan maka akan menjadi penyebab masuk ke pintu perselingkungan atau perzinahan, maka Islam melarang berdua-duan di tempat yang sempit tanpa mahram atau muhrim

Ke enam: Segera menikah bagi yang masih Bujang atau Berpuasa bagi yang belkum mampu menikah. Banyak sekali pemuda dan pemudi karir di kota-kota besar, karena sibuk bekerja maka mereka tidak mau menikah, tetapi mau melakukan pergaulan bebas. Pada hal melalui pergaulan bebas ini bisa menyebabkan kehamilan dan melahirkan anak yang tidak mempunyai nasab yang jelas. Di sisi lain pergaulan bebas ini justru banyak menimbulkan banyak penyakit kelamin, termasuk HIV. Banyak ahli menyimpulkan penyakit HIV timbul karena adanya pergaulan bebas dengan berganti-ganti pasangan. Islam lalu memberi jalan keluar bagi yang sudah mampu sebaiknya menikah kalau tidak mampu maka berpuasalah sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad saw. Yang diriwayatkan Abu Hurairah as. “Jika seseorang sudah mencapai umur dan memenuhi syarat maka sebaiknya menikah, jika belum mampu menikah maka berpuasalah”

Ke Tujuh: Jika bertemu wanita Cantik di luar maka segeralah bertemu isteri di rumah. Dalam kehidupan moderen kita tidak mungkin menghindari untuk bertemu dengan berbagai jenis manusia, termasuk orang-orang cantik. Wanita-wanita cantik itu bisa saja teman kantor kita, rekan kerja kita, konsumen disuper market, di angkutan umum seperti di kota kota besar. Pertemuan-pertemuan atau perjumpaan seperti ini dapat memunculkan hasrat untuk berbuat sesuatu yang di luar norma agama. Sabda Rasulullah Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah as. “Jika kalian bertemu wanita-wanita cantik yang dapat menimbulkan birahi maka segeralah bertemu isteri-isteri kalian”. (Dr. E.M. Sangadji, M.Si
 
Top