Muhammad SAW
Jika kita merujuk kembali tentang sirah Muhammad SAW, niscaya kita akan menggelengkan kepala seraya terkagum-kagum dengan model kepemimpinan beliau, baik dalam berbisnis dan entrepreneurship, dalam menata dan mengatur Negara, atau bersiasat dalam medan perang, bahkan dalam memimpin rumah tangga yang mana beliau senantiasa adil terhadap istri-istrinya. Maka sangatlah tepat apabila Micheal H.Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW dalam urutan pertama diantara seratus tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Sebab Muhammad SAW adalah pemimpin holistic, yang menyeluruh dari segala aspek kehidupan baik untuk saat ini ataupun untuk masa yang akan datang. 

Figur dari profil Muhammad SAW sendiri memang tidak akan pernah habis termakan zaman, tidak ada satupun dari para pemimpin sebelum atau setelahnya yang sangat berhasil dalam melakukan perubahan seperti yang telah dilakukan oleh Muhammad SAW. Beliau telah terbukti sebagai pemimpin yang proven, figur yang memberi perubahan yang nyata dan pasti bagi masyarakat menuju kebaikan yang hakiki, bukan perubahan yang sekedar embel-embel ucapan belaka, tetapi perubahan tersebut accepted, benar-benar diterima oleh akal fikiran, diterima dengan hati nurani dan diakui oleh semua masyarakat akan kebenaran dari segala yang beliau sampaikan.


“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sungguh luar biasa sekali jika kita mau berkaca lalu meneladani khutwah beliau dalam memimpim. Beliau SAW selalu menomorsatukan fungsi sebagai landasan untuk memilih orang kepercayaan, bukan semata hanya melihat pada penampilan ataupun faktor-faktor lainnya. Sebagai contoh, sahabat Rasulullah SAW yang paling dekat dan yang paling beliau cintai, Abu Bakar Ash Shiddiq ra, adalah sosok yang memiliki karakter percaya dengan sepenuh hati, senantiasa rela berkorban demi apapun untuk kepentingan agama. Begitu juga dengan Umar ibn Khattab ra, dia memiliki peran sebagai sahabat yang kuat, pemberani dan tidak takut untuk membela kebenaran. Utsman bin Affan ra, seorang sahabat yang kaya raya, namun tidak sombong bahkan dia rela menafkahkan harta-hartanya untuk kepentingan dakwah. Ali bin Abi Thalib ra, pemuda yang cerdas, tegas, penuh ide kreatif dan juga rela berkorban. Dan masih banyak sekali sahabat-sahabat lainnya.

Selain itu Rasulullah SAW adalah figur pemimpin yang senantiasa lebih banyak memikirkan dan mementingkan keadaan masyarakatnya (umat) dibanding diri sendiri. Beliau juga sosok pemimpin yang selalu memilih jalan yang tersukar untuk dirinya namun memberi jalan termudah untuk umatnya. Dan dalam memutuskan suatu perkara atau permasalahan, beliau juga lebih mengutamakan segi kemaslahatan dari pada kesia-siaan terlebih lagi segi kemafsadatan. Dan yang lebih penting Rasulullah Muhammad SAW selalu mendahulukan tujuan akhirat daripada tujuan duniawi. 


Beliau juga sosok pemimpin yang selalu memilih jalan yang tersukar untuk dirinya namun memberi jalan termudah untuk umatnya.
Dalam Surat At Taubah 128, Allah SWT menyatakan: 
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin

Begitulah sosok kepemimpinan Nabi kita Muhammad SAW yang betul-betul ideal sekaligus sempurna untuk diikuti dan dijadikan tauladan bagi kita. Beliau yang mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin bagi umatnya. Antara prilaku dan ucapan beliau sama tidak pernah melenceng sedikitpun. Sebaiknya kita mampu meniru nabi walaupun tidak sesempurna beliau. 

Ditulis oleh: Ust Abu Syauqie Al Mujaddid (Dewan Pembina Solusi Islam)
Artikel: www.solusiislam.com
 
Top