Secara umum, dunia internet ibarat pisau bermata dua. Bisa kita
gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, tapi pada saat yang sama mata pisau yang
sebelahnya mengancam keselamatan kita. Maka kita
harus cerdas menggunakannya agar ketaqwaan kita tetap
terjaga.
Setidaknya sudah lima tahunan ini saya mengenal FaceBook. Beragam kepentingan
ada di sini. Ada yang menggunakan FaceBook untuk kebaikan, ada juga yang
menggunakan untuk keburukan. Yang tidak punya tujuan jelas juga ada. Tapi saya
tidak ingin membicarakan semua itu. Saya hanya ingin fokus untuk membicarakan
orang-orang yang merugi di Facebook atau orang yang
menggunakan Facebook hanya untuk sebuah kerugian tak ternilai, dunia dan
akhirat. Sebagai nasehat kepada mereka dan peringatan kepada kita agar tidak
ikut-ikutan menjadi orang yang rugi.
Siapa saja orang yang rugi berfacebook ini? Dalam pengamatan saya ada
4 macam orang yang merugi di FaceBook. Saya akan mengurutkannya dari yang rugi
hingga yang paling rugi.
1, Menyia-nyiakan waktu di Facebook.
Ini dilakukan oleh orang yang kurang menghargai waktunya. Melewati hari-harinya
hanya untuk update status dan komen tak bermanfaat di FaceBook. Untung baik
kalau tidak mengganggu kewajibannya. Karena Facebook dia jadi sering ‘masbook’
dalam shalat berjama’ah, meski ini masih mending daripada shalat sendirian
apalagi tidak shalat sama sekali tapi dipastikan setan sudah tertawa
kemenangan.
Waktu adalah ibadah, itulah prinsip yang harus dipegang oleh setiap
muslim. Sungguh merugi waktu itu dihabiskan hanya untuk sesuatu yang mungkin
tidak bisa kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah kelak, apalagi untuk
itupun kita harus merogoh harta kita. Jadi selain rugi waktu kita pun harus
rugi materi pula.
2. Memberangus pahala di Facebook.
“Alhamdulillah, indahnya shalat berjama’ah…” Ini contoh status orang yang saya
maksud. Meski sebenarnya dikembalikan pada niat si punya status, tapi
dikhawatirkan status-status seperti ini akan menyeret pelakunya pada sifat
riya’. Sebuah syirik kecil yang kadang tidak terasa. Namun bisa mengikis amalan
kita sampai habis tak tersisa.
Disamping itu biasanya orang seperti ini juga akan sangat mudah update
status tentang ‘keburukan’ yang menimpa mereka. “Aduh flu lagi!” Wall (dinding)
Facebook mereka juga seakan menjadi tembok ratapan ala Yahudi–sebagaimana
sebuah ilustrasi gambar yang pernah saya lihat. Ah, betapa lebaynya kita jika
masalah yang kecilpun harus ditahu oleh orang lain.
Allah adalah sebaik-baik tempat kita untuk mengungkapkan segala
permasalahan kita. Dijamin, apapun yang kita keluhkan kepada Allah tidak akan
sia-sia. Allah tidak akan menertawakan keluhan sekecil dan sesering apapun itu.
Semakin banyak kita berdoa maka itu merupakan penegasan bahwa kita adalah hamba
yang butuh kepada Allah Azza wa Jalla.
3. Melakukan penipuan di Facebook
Dimana-mana penipu selalu saja lihai memanfaatkan peluang di hadapan mereka,
termasuk di Facebook. Sebuah akun yang menjual barang-barang elektronik
disinyalir sebagai penipu –saat ini akunnya sudah tutup. Si pemilik akun
mengiming-imingi calon korbannya dengan diskon yang besar sampai 50%, sudah itu
katanya barang akan dikirim meski si pembeli baru bisa bayar setengah. Dalam
dunia belanja online ini memang sangat aneh! Bagaimana mungkin si penjual akan
langsung percaya bahwa si pembeli akan membayar sisanya begitu barang sudah ia
dapatkan? Namun ternyata itu memang hanya akal bulusnya saja untuk menarik
korbannya. Alhasil, uang sudah dikirim, barang yang dipesan tidak
datang-datang.
Tentu saja itu hanya salah satu modus dari sekian banyak modus yang
lainnya. Makanya hati-hatilah. Jangan sampai Anda menjadi korban penipuan
berikutnya, terlebih lagi Anda tidak boleh jadi penipu berikutnya!
4. Menyebarkan Kesesatan di Facebook
Menurut saya, inilah orang yang paling rugi di Facebook. Orang-orang yang masuk
kategori ini biasanya dari Misionaris, Syi’ah, Iblis Liberal dan para penebar
fitnah lainnya. Terus terang saya paling kasihan dengan orang yang melakukan
hal ini. Mereka sudah mengorbankan waktunya, menghabiskan uangnya, menguras
tenaga dan pikirannya, namun untuk melakukan pengaburan terhadap kebenaran dan
menyebarkan kesesatan mereka. Saya tidak bisa membayangkan ‘Multi Level Dosa’
yang mereka peroleh.
Mereka seperti orang yang sudah berlelah-letih, bersusah payah
terancam neraka pula.
“(Ia) bekerja keras lagi kepayahan, lalu memasuki api yang panas
(neraka)” (Terjemah QS. Al-Ghasiyah: 3-4)
Wallahu musta’an
link
sumber: http://alfathonah.blogspot.com/2012/03/orang-yang-paling-merugi-di-facebook.html
Jazakumulloh..
ReplyDelete