Sulit menghindari onani,masturbasi, istimna? ini solusinya

Assalamaulaikum
Saya sangat sulit menghindari onani, onani sudah saya laukan sejak kelas 1 smp sampai sekarang, Saya berusaha menghindari onani namun saya selalu terjerumus pada perbuatan itu.
Pendirian saya sangat mudah terbolak balik semudah membolak balik telapak tangan. Saya mencoba menghindari onani namun tidak bisa bertahan SEMINGGU, dan saya selalu saja tergoda pada perbuatan itu..
Mohon solusinya. Sekian terima kasih


Jawaban
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudariku, ketahuilah bahwa syaithan, (seperti yang telah diabadikan dalam Al Quran) telah bersumpah dihadapan Allah Subhanahuwata'ala untuk senantiasa menggoda, menyesatkan dan menjerumuskan manusia kejalan kenistaan dan syaithan telah bersumpah bahwa dia akan membuat suatu kerusakan, kemaksiatan, yang dilakukan oleh manusia tersebut nikmat untuk dikerjakan, indah untuk dilakukan... padahal kenikmatan tersebut pada hakikatnya adalah kenikmatan yang semu, yang tentu ada murka dari Allah Subhanahuwata'ala.

Allah telah berfirman dalam Al Quran:
قَالَ رَ‌بِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْ‌ضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٣٩﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ ﴿٤٠﴾

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39) kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (40)

Tak terkecuali dengan yang anda perbuat, yaitu mengikuti hawa nafsu, mengikuti bujuk rayu syaitan untuk melampiaskan nafsu yang menggebu melalui perbuatan pemuasan diri (onani atau masturbasi).

Meskipun ada pendapat ulama yang membolehkan untuk istimna’ (onani-pent) namun hal tersebut tentu ada batas dan syarat-syarat yang tidak begitu saja diabaikan. Boleh jadi karena takut terjerumus dalam perbuatan zina, ataupun karena memang tidak mampu untuk menikah.
Baca pembahasan diartikel sebelumnya tentang hukum onani:

Terlepas dari pendapat yang membolehkan perbuatan tersebut, akan tetapi jika istimna’ dilakukan secara berlebih-lebihan, tentu hal tersebut juga tidak diperkenankan. Sebab hukum Islam senantiasa mengajarkan kita untuk berada dipertengahan, tidak meremehkan dan menggampangkan, begitu juga tidak boleh berlebih-lebihan dan melampaui batas normal (ifraath wa tafriith).

Saran kami bagi anda yang kesulitan untuk menghindari onani atau masturbasi:

1. Menghindari dan menghilangkan segala bentuk kegiatan yang membuat anda tersibukkan dan terfikirkan kepada syahwat.
Ini langkah utama agar anda tidak mudah termakan bujuk rayu syaitan, tundukkan pandangan anda dari zina mata, jaga pandangan anda dari lawan jenis, jangan sekali-kali membuka, membaca bahkan menonton sesuatu yang bisa membuat nafsu anda ‘on’.

2. Menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif atau beribadah.
Sibukkan diri anda dengan ibadah ataupun kegiatan yang baik dan positif. Jangan sampai ada waktu yang luang sehingga membuat anda menghayal atau memikirkan perbuatan yang tidak baik. Rasulullah telah memerintahkan kepada kita saat tidak mampu untuk menahan hawa nafsu untuk berpuasa. Sebab orang yang berpuasa, dia memiliki benteng untuk menjaga diri dari kemaksiatan.

3. Berkawan dengan teman-teman yang baik
Jika saat ini anda memiliki kawan yang tidak baik, maka tinggalkan mereka. Berkawanlah dengan orang-orang yang gemar untuk mendekatkan diri kepada Allah, kawan yang gemar untuk menyibukkan diri dalam beribadah, bukan kawan yang mengajak dalam kemaksiatan.

4. Jangan menyendiri.
Disaat anda senang untuk menyendiri, biasanya akan mudah untuk memikirkan hal-hal yang aneh, memikirkan sesuatu yang bisa kembali membuat anda terbawa nafsu. Oleh karena itu, segeralah untuk mencari keramaian dan berkumpul dengan kawan-kawan anda, sehingga fikiran-fikiran yang mengganggu dan yang bisa membangkitkan nafsu akan hilang dengan sendirinya.

5. Menikah
Inilah solusi yang paling mujarab dan ampuh. Disaat anda sudah tidak mampu lagi menahan hawa nafsu, maka cara yang tepat dan benar adalah menikah. Disamping mendapatkan penyaluran hasrat yang halal, menikah juga akan menambah berkah dan pahala.
Jika anda ragu untuk segera menikah, mungkin artikel dibawah ini bisa membantu anda:

Semoga ulasan singkat ini bisa membantu dalam menangani permasalahan anda.
Wassalamu’alaikum warahmtullahi wabarakatuh

Dijawab oleh Ust. Abu Ilyas ‘Ukasyah
 
Top