Sangat bahagia sekali tentunya
bagi kita selaku manusia jika mendapatkan rezeki yang melimpah ruah, dan dari
jalan yang tidak disangka-sangka. Namun pada kenyataannya hal demikian jika
kita fikir secara logika sangatlah jarang terjadi bahkan malah sangat tidak
mungkin. Bagaimana tidak? Bagi kaum materialistis, mereka yang beranggapan bahwa
dunia tidak akan datang dengan sendirinya kecuali kita menjemputnya.
Sungguh mereka tidak menyadari
bahwa semuanya telah Allah subhanahuwata’ala berikan dan telah diatur
sedemikian rupa. Allah lah yang memberikan rezeki kepada seluruh
makhluk-makhlukNYa, baik manusia, tumbuh-tumbuhan bahkan hewan terkecilpun
telah Allah tetapkan rezeki bagi masing-masing tanpa ada setitik kesalahanpun. Lalu
kenapa kita harus saling berebut jika
kita percaya dan beriman kepada NYA bahwa rezeki kita sekali-kali tidak akan pernah
diambil ataupun tertukar oleh orang lain?
Disisi lain, yang mungkin sangat
jarang sekali kita sadari, ternyata kita sebenarnya bisa menggandakan rezeki
kita (uang) tanpa harus bersusah payah, (silahkan buka juga cara membuka rezeki) dan ini sangatlah benar dan ampuh
sekaligus mujarab. Sadarkah kita dengan ayat Al Quran surat Al Baqarah 261 berikut:
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت
سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah* adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
*Pengertian
menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad,
pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
Allah akan
melipat gandakan harta kita seperti yang telah Allah misalkan dalam ayat
tersebut, bahwa dari sebutir benih akan menjadi tujuh bulir, dengan kata lain, (seandainya
kita bersodaqoh dengan Rp 1000 maka akan menumbuhkan Rp 7000 bulir). Dan lebih
dahsyatnya lagi dari setiap bulir akan dibuahkan atau dihasilkan sebanyak
seratus biji. (jadi dari tujuh ribu tadi akan tumbuh tiap seribuannya dikali
dengan seratuh biji= 7000x100= Rp 700.000,.) Subhanallah…
Dan dalam
sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda:
حدثنا عمرو بن مجمع أبو المنذر الكندي ، أخبرنا
إبراهيم الهجري ، عن أبي الأحوص ، عن عبد الله بن مسعود قال : قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم
: " إن الله عز وجل ، جعل حسنة ابن آدم بعشر أمثالها ، إلى سبعمائة ضعف ، إلا
الصوم ، والصوم لي وأنا أجزي به ، وللصائم فرحتان : فرحة عند إفطاره وفرحة يوم
القيامة ، ولخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك
"
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla
menjadikan/melipatkan satu kebaikan dari ibn adam menjadi sepuluh kali sampai tujuh ratuh kali lipatan. Kecuali puasa,
dan puasa itu hanya untuk Allah, dan Allah sendirilah yang akan membalasnya. Dan
bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan
disaat berbuka dan kebahagiaan kelak dihari akhir. Dan bau mulutnya orang yang
berpuasa itu lebih wangi disisi Allah disbanding dengan bau harumnya misk”
Uang yang
kita sedekahkan dijalan Allah dengan (ikhlas dan tidak riya) yang hanya kecil
dimata manusia, namun itu sangat besar di sisi Allah SWT, namun kebanyakan dari
kita kurang menyadari akan kedahsyatan sodaqoh tersebut. Sangat jarang sekali
kita melihat orang yang mendermakan hartanya untuk kebaikan umat ini, dan
meskipun kita melihatnya tidak jarang pula mereka menginfaqkan dan
menyedekahkan harta tersebut lantaran hanya untuk dilihat oleh sesame manusia..
Allah
berfirman dalam Al Quran disurat Al Baqarah 264:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ
صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ
وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ
عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ يَقْدِرُونَ عَلَى
شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak
bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir*”
*Mereka Ini tidak mendapat manfaat di dunia dari
usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
Jadi bagaimana menurut antum semua? Jika kita sadar
dengan apa yang telah Allah tetapkan, niscaya kita akan senang untuk
mengerjakan apa yang telah Allah perintahkan dan senantiasa menjauhi segala hal
yang telah Allah benci. Jadi cukuplah kita meminta rezeki hanya kepada Allah,
dan kita membelanjakannya juga hanya dijalan Allah, niscaya rezeki atau harta
kita akan lebih bermanfaat dan senantiasa akan terus bertambah. Yakinlah wahai
ikhwah sekalian…
Lalu tunggu apa lagi? Antum ingin melipat gandakan harta
kekayaan? Segeralah BERSODAQOH….
Bagi yang ingin bertanya silahkan klik disini
Post a Comment Facebook Disqus Blogger
Maklumat:
1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bisa memberi manfaat
2. Silahkan baca artikel dan beri komentar dengan bahasa dan tutur kata yang baik
3. Semoga slalu dalam karunia Allah SWT