Bapak ahli tafsir

Lengkapnya Abdullah Bin Abbas Bin Abdil Mutholib Bin Hasyim Bin Abdul Manaf Al Quraisy. Tokoh ini lahir di Makkah sekitar 3 tahun sebelum hijrah, ketika Rasulullah wafat ia baru berumur 13 tahun, ia masih kerabat Rasulullah. Ia termauk anak yang cerdas sehingga Rosulallah pernah mendoakannya “Ya Allah ajarkanlah kepadanya kebijaksanaan.“

Ibnu Abbas termasuk seorang yang banyak meriwayatkan hadist, ia berada pada peringakat 4 setelah Abu Hurairah (5.374 hadist), Abdullah bin Umar Bin Khattab (2.630 hadist), dan Anas Bin Malik (2.266 hadist). Ia sendiri meriwayatkan sebanyak 1.660 hadist, selain itu ia juga dapat gelar sebagai “Bapak ahlu tafsir “walaupun ia sendiri tidak pernah menulis kitab tafsir. Maka cara terbaik untuk melihat tafsir Ibnu Abbas adalah dengan melihat tafsir yang diriwayatkan oleh perawi hadis Ali Bin Abi Talhah dan Qays bin Muslim Al Khufi.

Ada empat faktor yang menyebabkan Abdullah bin Abbas menjadi Mufassir yang cemerlang yaitu:

pertama, karena hubungannya dengan Nabi sangat dekat.

Kedua, pengetahuannya yang sangat luas mengenai syair-syair Arab.

Ketiga, karunia Allah berupa kecerdasan yang luar biasa.

Keempat pergaulannya yang luas dengan para pemuka sahabat nabi sehingga dapat menyerap ilmu mereka.

Karena ketenarannya itulah ia mendapat beberapa julukan, antara lain si ganteng ( al Hibr) karena parasnya, si samudra ( al Bahr) karena kecerdasan dan keluasan ilmunya, dan sijuru bicara Al Quran karenapenguasannya terhadap Al Quran. ia wafat ketika berusia 71 tahun (68 H/687 M) di Thaif.

Beberapa nasihat Ibnu Abbas:

1. Berkatalah perkataan yang baik dan bermanfaat, agar setiap kalimat yang keluar dari lisan kita mengandung hikmah dan ilmu yang bermanfaat bagi manusia.

2. Bertutur katalah yang baik dan jangan saling bertantah-bantahan. baik dalam berdakwah maupun dalam bergaul sesama.

3. Saling maaf dan memaafkan, dan janganlah enggan untuk meminta saran dan kritikan dari teman dari sikap dan perilaku yang tidak baik dalam diri kita.

4. hendaklah bergaul dengan sesama dengan kelakuan yang baik dan yang mereka sukai, sebagaimana diri kita sendiri ingin digauli oleh orang lain dengan kelakuan yang baik dan yang kita sukai. Saling menghormati, mencintai, kelembutan, dan kesopanan merupakan fitrah yang paling dicintai oleh semua manusia

Post a Comment Disqus Blogger

Maklumat:

1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bisa memberi manfaat

2. Silahkan baca artikel dan beri komentar dengan bahasa dan tutur kata yang baik

3. Semoga slalu dalam karunia Allah SWT

 
Top