Al
Quran adalah satu-satunya kitab suci yang masih ada hingga akhir zaman, selalu
terjaga, terpelihara, dan tidak ada satu hurufpun yang berubah atau terganti
dari mulai diturunkahnya oleh Dzat Pemilik Alam Semesta ini, Allah SWT kepada
Manusia paling sempurna, Rasul akhir zaman, Muhammad SAW.
Berbeda
dengan kitab-kitab suci sebelumnya yang telah Allah SWT turunkan melalui
malaikat Jibril As kepada para Rasul-rasul-Nya, kitab-kitab tersebut telah
berubah dan diganti oleh para kaumnya, bahkan hingga kini kitab-kitab yang asli
tersebut lenyap entah kemana, sedangkan yang ada sekarang hanyalah tulisan
campur tangan manusia yang didalamnya penuh dengan kejanggalan antara satu
kitab dengan yang lainnya. Silahkan baca tulisan sebelumnya: Al Quran Vs Kitab-kitab (tidak) suci saat ini.
Ada
beberapa factor-faktor atas terpeliharanya Kitab Suci Al Quran ini:
1.
Allah sendiri yang akan menjaganya
إنا
نحن
نزلنا
الذكر
و
إنا
له
لحافظون
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya”
Ayat
Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya. Dan
ini sudah menjadi keyakinan yang mutlak bagi seorang mukmin untuk selalu mempercayainya,
keraguan atas hal tersebut, berarti dia telah ragu dengan apa yang telah
dibawakan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW, jika ragu dan tidak percaya
dengan isi Al Quran dan dengan apa yang disampaikan oieh Rasulullah SAW, maka
batallah keimanannya.
2.
Umat yang mempunyai keistimewaan kemampuan
menghafal
Al
Quran adalah kitab yang telah dimudahkan oleh Allah dalam menghafalnya. Sehingga
tidak jarang kita selalu menemukan dimanapun saja orang-orang mukmin telah
hadidz Al Quran secara keseluruhan. Baik yang dewasa bahkan anak kecil
sekalipun. Hal ini berbeda dengan umat-umat lainnya, adakah dari orang Yahudi
atau Nasrani yang hafal dengan Kitab-kitab (tidak) suci mereka?
ولقد
يسرنا
القرآن
للذكر
فهل
من
مدكر
“Dan
Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang
yang mengambil pelajaran?”
Syaikhul
Islam Ibn Taimiyyah dalam kitabnya Majm’ul Fatawa (17/436) mengatakan:
“Umat
kita tidak seperti Umat Ahli Kitab, yang tidak menghafalkan kitab suci mereka dalam
hati mereka, sehingga jika mushaf-mushaf dilenyapkan sekalipun, Al Quran tetap
terpelihara dalam hati umat Islam”
Baca juga: Cara mudah menghafal Al Quran
3.
Penulisan Al Quran setelah diturunkannya
Semasa
Rasulullah SAW masih hidup, beliau telah mempersiapkan beberapa orang penulis
wahyu, dan memerintahkan mereka untuk mencatat seluruh ayat Al Quran selepas
diturunkannya kepada beliau, baik menulis diatas kulit binatang, tulang,
pelepah kurma, kayu, daun dan sebagainya (perlu diketahui masa itu belum ada
alat menulis seperti saat ini). Dan saat yang bersamaan beliau telah
melarang kepada seluruh sahabat beliau untuk menulis sesuatu selain dari al
Quran. Rasulullah SAW bersabda:
ومن
كتب
شيئا
غير
القرآن
فليمحه
“Barangsiapa
menulis sesuatu selain Al Quran, hendaknya ia menghapusnya (HR Muslim)
Kemudian
setelah Rasulullah SAW wafat dipanggil oleh Allah SWT, secara keseluruhan Al
Quran telah tercatat, meskipun belum dibukukan dalam bentuk mushaf seperti
sekarang ini.
4.
Pengumpulan al Quran pada masa Abu Bakar As
Shiddiq Ra
Setelah
Rasulullah SAW wafat, maka pada masa pemerintahan Khalifah pertama dalam Islam,
yakni Abu Bakar Ash Shiddiq Ra disarankan oleh Umar ibn Khattab untuk
mengumpulkan Al Quran sesuai metode yang ia inginkan dikarenakan banyaknya para
shahabat yang hafidz Al Quran yang syahid dalam peperangan Yamamah melawan kaum
murtadiin. (lihat buku berinteraksi dengan al Quran, Dr Yusuf Qardawi,
hal 45)
Metode
yang digunakan bersandar pada 2 sumber:
Pertama:
ayat-ayat yang ditulis dihadapan
Rasulullah SAW
Kedua: ayat-ayat yang dihafal dalam hati para
shahabat
Dan
proyek besar ini dilakukan oleh para shahabat yang kompeten sekaligus amanah, salah
satunya adalah Zaid ibn Tsabit, seorang sahabat pencatat wahyu yang paling
menonjol, serta seorang ahli tulis kaiigrafi arab. Buka biografi beliau disini:
Zaid ibn Tsabit
Pengumpulan
yang cermat dan kuat ini selesai dengan amat baik, sehingga tersusunlah mushaf
resmi yang disimpan oleh Abu Bakar Ra hingga beliau wafat, kemudian diserahkan
keapda Umar ibn Khattab hingga beliau wafat, kemudian diserahkan kepada Hafshah
binti Abu Bakar Ra.
Ali
ibn Abi Tholib Ra berkata: “ Orang yang mendapatkan pahala yang paling besar
dalam berbakti kepada Al Quran adalah Abu Bakar, semoga rahmat Allah SWT selalu
diberikan kepada Abu Bakar, Dialah orang yang pertama mengumpulkan Kitab Allah”.
(lihat al Burhan, karangan Az Zarkasyi 1/139)
5.
Penulisan Mushaf Imam pada Masa Khalifah
Utsman ibn Affan Ra
Proyek
besar selanjutnya terjadi dimasa khalifah ketika Utman ibn Affan Ra, ketika
mendapat kabar dari Hudzaifah ibn Yaman bahwa ia terkejut ketika mendapati
perbedaan manusia dalam cara membaca Al Quran, dan ia bersaran kepada khalifah
Utman: “ Selamatkan umat ini sebelum mereka berselisih dalam Kitab Suci
mereka, seperti telah terjadi pada umat Yahudi dan Nasrani”.
Khalifah
Utsman memenuhi saran Hudzaifah dan kemudian meminta kepada Hafshah binti Abi
Bakar untuk menyalin mushaf Al Quran yang telah disimpannya setelah wafatnya
khalifah kedua, Umar ibn Khattab Ra. Selanjutnya Utman memerintahkan kepada
Zaid ibn Tsabit, Abdullah ibn Zubair, Sa’id ibn Ash dan Abdurrahman ibn Harist
ibn Hisyam radhiyallu’anhum untuk menyalinkan mushaf yang diterima dari
Hashah ke dalam beberapa naskah mushaf, untuk selanjutnya mengirim
naskah-naskah yang disalin itu ke tiap-tiap wilayah, sedang mushaf yang asli
dikembalikan lagi kepada Hashah binti Abi Bakar untuk disimpan olehnya.
Hingga
akhirnya mushaf-mushaf tersebut sampai ketangan kita saat ini, dari
segala aliran dan madzhab yang ada, baik itu mazhab kalam, fikih, filsafat,
tasawuf maupun atsar. Wallahu ‘alam bish showab.
---------------------------------
Ditulis oleh Ustadz Abu Syauqie al Mujaddid (Dewan Pembina Solusi Islam)
Bagi yang ingin bertanya silahkan klik disini
Artikel : www.solusiislam.com
------------------------------------
Post a Comment Facebook Disqus Blogger
Maklumat:
1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bisa memberi manfaat
2. Silahkan baca artikel dan beri komentar dengan bahasa dan tutur kata yang baik
3. Semoga slalu dalam karunia Allah SWT