Beramal or maksiat |
Syarat
dibolehkannya maksiat (1)
Sebagai seorang yang
beriman kepada Allah SWT, tentu kita dituntut untuk selalu melaksanakan
perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, salah satu dari
larangan Allah adalah berbuat maksiat atau melakukan kejahatan. Segala bentuk
maksiat baik kecil atau besar, terlihat atau tersembunyi, semua sudah jelas dan
ada keterangannya dalam Al Quran dan Hadits agar kita menjauhinya.
Namun ternyata ada
syarat-syarat tertentu yang dapat membolehkan kita untuk bermaksiat. Dengan
kata lain siapapun kita berhak untuk melakukan segala bentuk kemaksiatan JIKA
bisa dan mampu untuk memenuhi beberapa syarat yang akan kita bahas ini.
Diantara syarat-syarat untuk dibolehkan dan dihalalkannya maksiat tersebut
adalah:
Syarat Pertama:
Boleh maksiat jika tidak ada yang melihat.
Syarat pertama adalah
tidak ada satupun yang bisa dan mampu melihat disaat kita
melakukan maksiat. Jadi silahkan bersembunyi dimanapun, kalau tidak ada SATUPUN
yang melihat disaat kita bermaksiat, namun kenyataannya meskipun kita bisa
bersembunyi dari penglihatan manusia, kita sama sekali dan tidak akan mungkin
bisa lari dari penglihatan dan pengawasan Allah SWT.
Allah Berfirman dalam
Al Quran:
وهو معكم أينما كنتم والله بما تعملون بصير
“Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana
saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS: AL Hadid; 4)
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Janganlah kamu bersedih sesungguhnya
Allah selalu bersama kita. (QS: At Taubah 40)
ألَمْ
تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
“Apakah kamu tidak melihat
bahwasanya Allah SWT Maha Mengetahui apa-apa yang ada dilangit dan apa-apa yang
ada dibumi”. (QS: Al Mujadilah: 7)
Dari keterangan
dalil-dalil diatas, tentu kita faham bahwa kita tidak bisa lari dari pengawasan
dan penglihatan Allah SWT, karena Allah Maha Melihat sekaligus Maha Mengetahui
apapun yang kita kerjakan. Oleh karenanya, syarat pertama ini tentu sangat MUSTAHIL
sekali jika kita bisa atau mampu memenuhinya.
"Namun... kenyataannya meskipun kita bisa bersembunyi dari penglihatan manusia, kita sama sekali dan tidak akan mungkin bisa lari dari penglihatan dan pengawasan Allah SWT".
Jikalah kiranya kita tidak
mampu untuk bersembunyi dari pengawasan Allah, lalu kenapa kita berani
bermaksiat dihadapan Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Bukankah Allah Maha
Mengetahui Segala apa yang kita kerjakan? Apakah kita tidak punya rasa Malu
untuk bermaksiat dihadapan Allah?
Disaat kita sedang
berzina contohnya, meskipun ditempat yang tertutup, tidak terlihat oleh
seorangpun, tapi ingatlah bahwa Allah selalu melihat apa yang kita kerjakan.
Dan apa yang kita kerjakan saat itu akan dimintai pertanggungjawaban dihari akhir
nanti. Mampukah kita menyangkal disaat semua amal kita diperlihatkan kelak?
Sekali-kali kita tidak akan bisa lari darinya.
اليوم
تجزى كل نفس بما كسبت لا ظلم اليوم إن الله سريع الحساب
“Pada hari Ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat
cepat hisabnya”. (QS: Ghafir: 17)
Jadi. Malulah kita disaat
kita bermaksiat, disaat kita mengumbar nafsu, dan disaat bersamaan Allah sedang
mengawasi kita, Allah sedang melihat kita. Jangan sampai kita tergoda dengan
tipu daya syaitan yang akhirnya menjerumuskan kita masuk kedalam neraka. Na’udzubillah…
Artikel: www.solusiislam.com