Tiba
akhirnya part terakhir untuk tulisan mengenai berbakti kepada orang tua, part 5
ini akan memberikan penjelasan bahwa berbakti kepada orang tua tidak terbatasi
oleh waktu, baik ketika orang tua masih hidup atau yang telah mendahului kita.
Baca artikel sebelumnya:
- Makna dan kandungan Berbakti kepada orang tua klik disini
- Pentingnya berbakti kepada orang tua klik disini
- Anjuran Al Quran untuk berbakti kepada orang tua klik disini
- Keutamaan bakti kepada orang tua klik disini
Kita
tak perlu ragu meyakini bahwa sesayang apapun kita terhadap anggota keluarga,
ayah, ibu, adik, ataupun kakak pada suatu saat kita juga akan dipisahkan oleh
maut yang mengantarkan kita pulang pada Yang Maha Kuasa.
Sebagai
seorang anak ada beberapa amalan yang tetap bisa dilakukan agar tetap bisa
berbakti kepada orang tua. Amalan berikut ini merupakan suatu tambahan bekal
bagi kedua orang tua yang dapat lebih menjamin tempat mereka di sisi Allah SWT.
1.Beristighfar bagi keduanya
Hal
ini merupakan yang paling ringan untuk dilakukan, kita doakan setap habis salat
wajib, atau waktu-waktu ijabah, “rabbighfirlii waliwadayya warhamhuma kama
rabbayani shagira”.
Semoga
bibir kita tidak pernah kering dan lelah mengucap doa tersebut.
Dalam
sebuah hadist qudsi disebutkan
عن
أبي هريرة رضي الله عنه فيما رواه الإمام البخاري قال عليه الصلاة والسلام
تُرْفَعُ
لِلْمَيِّتِ بَعْدَ مَوْتِهِ دَرَجَةً فَيَقُوْلُ: أَيْ رَبِّي أَيُّ شَيْءٍ هذَا
؟ فَيَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: وَلَدُكَ اِسْتَغْفَرَ لَكَ
“diangkat
derajat seorang yang sudah mati, kemudian berkata “Ya Rabb apa (penyebab) ini”?
kemudian Allah Menjawab, “anak mu memohonkan ampun untuk mu”.
2.Berdoa segala yang baik bagi keduanya .
Dalam
sebuah hadist juga disebutkan
إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)
3.Melunasi segala hutang-hutangnya
Sebagai
anak yang berbakti melunasi hutang orang tua ialah tanggung jawab, dan keluarga
besar almarhum juga harus memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan
hutang yang telah meninggal.
Terkadang
terjadi problem ketika hutang yang muncul begitu besar sedangkan penghasilan si
anak masih cukup minim. Tapi komitmen untuk melunasi harus tetap ditunjukkan
oleh anak si orang tua yang berhutang tersebut agar membantu nasib orang tua di
akhirat kelak.
Meskipun
terasa berat, percayalah bahwa Allah akan mengirimkan bantuan bagi setiap
yang berhutang untuk melunasinya. Adapun bila diantara kita yang jadi pihak
yang dihutangi tentunya perlu memberi jangka waktu yang cukup agar ringan untuk
dilunasi si penghutang. Karena permasalahan hutang ialah permasalahan serius
yang perlu dituntaskan dengan baik. Ada sebuah hadist menyebutkan
عنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَفْسُ
الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ ».
Artinya:
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Ruh seorang beriman tergantung dengan hutangnya, sampai
dilunasi hutangnya.” HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab
Shahih Al Jami’, no. 6779.
4.Menuntaskan nadzar , kafarat, dan wasiat
Ketiga
hal tersebut harus diupayakan untuk juga dituntaskan dengan baik meski butuh
waktu dan proses melaksanakannya
عن
ابن عباس : أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَة جَاءَتْ إِلىَ النَّبِي صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ : إِنَّ أُمِّي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَلَمَ تَحُج
حَتَّى ماَتَتْ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا ؟ قاَلَ : حُجِّي عَنْهَا
Artinya
Dari
ibnu abbas, sesungguhnya seorang wanita dari Juhainah, datang kepada Nabi saw.
lalu dia bertakata:"sesungguhnya ibu saya teleh bernazar melakukan haji,
dia meninggal sebelum melaksanakan nazar hajinya. Apakah boleh melukan haji
menggantikannya? Nabi menjawab:" lalukan haji untuknya" (HR.Bukhori)
Bersilaturahim
kepada para kerabat dan sahabat keduanya dan menghormati mereka.
Ternyata
kebiasaan setelah bulan Ramadan dengan bersilaturrahim kepada sanak kerabat
orang tua keluarga yang telah meninggal ada tuntunannya dalam Islam. Hal ini
juga termasuk bakti kepada orang tua dengan terus menjaga hubungan baik dengan
siapa saja yang dulunya berkenalan baik dengan orang tua kita.
"
مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيهِ بَعْدَهُ
"
“barang
siapa suka untuk bersilaturrahim dengan bapakna di kuburannya maka
bersilaturrahim-lah kepada teman-teman bapaknya setelah kematiannya.
Adapula
hadist lain yang memiliki makna cukup sama dengan hadist di atas yaitu :
رواه
مسلم في صحيحه 2552"
إِنَّ
أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ ".
“sesungguhnya suatu
hal paling berbakti ialah silaturrahim seorang anak pada kerabat yang mencintai
ayahnya”(H.R. Muslim)
Bersedekah
agar bermanfaat bagi keduanya.
عنَّ
سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ - رضى الله عنه - تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهْوَ غَائِبٌ
عَنْهَا ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ
عَنْهَا ، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » .
قَالَ فَإِنِّى أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِى الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
Artinya
"
Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia,
sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad
mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan
aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku
menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku
sedekahkan untuknya’" (HR.Bukhari)
Nah
itulah beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh siapa saja yang masih hidup
untuk didedikasikan kepada orang tua. Orang yang telah meninggal lebih
membutuhkan orang-orang yang masih hidup agar dapat mendoakan keduanya dan juga
beramal shaleh.
Sebagai
penutup, ada suatu kisah menarik yang bisa menjadi inspirasi kita semua
Dikisahkan
seorang anak melaporkan ayahnya sendiri kepada Rasulullah SAW karena ayahnya
mengambil dari harta si anak. Kemudian didatangkan si anak dan ayahnya kepada
Rasulullah SAW dan ternyata ayahnya ialah seorang yang tua renta yang berjalan
dengan tongkat. Kemudian si ayah yang telah lanjut usia tersebut berkata, “dia
(si anak) dulunya lemah dan aku kuat, dan dia (si anak) dulunya
faqir/miskin dan aku kaya, dan dulu aku tidak pernah melarang dia mengambil
apapun dari hartaku, kini (sekarang) aku lemah dan dia (si anak) kuat, dan aku
faqir/miskin dan dia (si anak) kaya, tapi dia bakhil (pelit) terhadapku.”
Mendengar
hal tersebut maka Rasulullah SAW menangis dan kemudian berkata “Bahkan sebuah
batu atau tanah (keras) pun ketika mendengarnya akan menangis”. Kemudian
Rasulullah mengatakan kepada si anak,
أَنْتَ
وَ مَالُكَ لِأَبِيْكَ
“Kamu Dan Hartamu Adalah Milik
Ayahmu.”
Semoga
kita termasuk anak-anak yang berbakti kepada orang tua... amiiin, sehingga
berkah dan ridla Allah juga akan mudah kita raih...... amiiiin, Pintu surga
yang dijanjikan akan terbuka lebar bagi kita semua....amiiiin.
Penulis: Azhar Alam
Artikel: www.solusiislam.com
Penulis: Azhar Alam
Artikel: www.solusiislam.com
Allahu akbar smoga allah membalas atas kebaikan tulisan anda
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih di atas artikel ringkas dan padat anda. Saya telah kematian bapa tersayang pada ramadhan baru2 ini, dan saya benar2 terubat dengan kisah ini. Terima kasih. Insyaallah saya akan terus mendoakan kesejahteraan bapa saya di sana...
ReplyDeleteTerimakasih sungguh pengetahuan yg bermanfaat dan memiliki nilai yg sgt berharga smg Allah membalas atas ilmu yg bermanfaat ini serta yg membaca dpt menerapkan dlm kehidupan untuk sll mjd anak sholeh Amin
ReplyDeleteTerimakasih sungguh pengetahuan yg bermanfaat dan memiliki nilai yg sgt berharga smg Allah membalas atas ilmu yg bermanfaat ini serta yg membaca dpt menerapkan dlm kehidupan untuk sll mjd anak sholeh Amin
ReplyDeleteTerimakasih sungguh pengetahuan yg bermanfaat dan memiliki nilai yg sgt berharga smg Allah membalas atas ilmu yg bermanfaat ini
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete;-(
ReplyDelete;-(
ReplyDeleteIbu saya telah meninggal semoga ia tenang di alam sana dan saya akan selalu mendoakannya..
ReplyDeleteIbu saya telah meninggal semoga ia tenang di alam sana dan saya akan selalu mendoakannya..
ReplyDeleteAmin ya robbal allamin, ya Allah. Kasih lah orang tua ku, sebagai mana dia mengasihi aku waktu kecil
ReplyDeleteAmin ya robbal allamin, ya Allah. Kasih lah orang tua ku, sebagai mana dia mengasihi aku waktu kecil
ReplyDeleteJadi kangen ibu, semoga allah membalas atas artikel yang luar biasa ini
ReplyDeleteMinta tolong di bantu,, klo pesen terakhir ibu saya gak boleh ketemu suami karna beliau sangant tidak suka suami saya, apa yg harus saya lakukan
ReplyDeleteArtikel yang sangat bermanfaat... hargailah orang tua semasa hidup dan selepas meninggal dunia
ReplyDelete