Memahami Arti
Penting “Berbakti Kepada Orang Tua” Part 2 (Seri Kajian Dakwah)
Menyambung
tulisan sebelumnya, silahkan buka: Pentingnya Berbakti kepada orang tua. Fenomena
berbakti kepada orang tua pada zaman modern mulai terkikis. Budaya Barat yang
menjadi tren justru tidak menempatkan para orang tua berada di dekat para anak
mereka di usia senja. Bahkan di negara Jepang pun, panti jompo dianggap menjadi
tempat paling tepat untuk menampung para orang tua yang telah lanjut usia.
Padahal sejatinya sebaik-baik tempat yang merawat para orang tua ialah para
anaknya.
Berada di
Indonesia, kita perlu bersyukur dengan banyak budaya yang mengajarkan bagaimana
menghargai dan menghormati orang tua. Di jawa, bahasa jawa pun terbagi-bagi,
membedakan bagaimana cara berbahasa kepada anak-anak, teman sebaya, dan orang
tua. Bahasa jawa yang dikenal untuk berkomunikasi dengan orang tua ialah bahasa
“krama alus” atau bahasa jawi karena dinilai lebih sopan dan lebih lemah
lembut.
Sebelum ke
dalam pendalaman materi ada beberapa kisah menarik yang bisa menjadi teladan
kita bagaimana berbakti kepada orang tua.
Banyak Para Rasul
(bukan hanya Nabi Muhammad SAW) yang mencontohkan perilaku berbakti kepada
orang tua. Hal ini menandakan bahwa berbakti kepada orang tua merupakan suatu
kewajiban yang wajib dilaksanakan. Hal ini sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an
berikut:
Pertama, perkataan
Nabi Nuh as,
رَبِّ
اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِي مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدْ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا نوح 28
28. Ya Tuhanku!
Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan
semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau
tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.
Kedua,
perkataan Nabi Ibrahim as,
رَبَّنَا
اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ . ابراهيم
41
41. Ya Tuhan
kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."
Ada yang bisa
menjadi catatan khusus mengenai doa beliau tersebut, Bapak nya azar di kala
waktu itu
tengah
mengancam Nabi Ibrahim untuk menghentikan dakwahnya, tetapi rasa berbakti
kepada orang tua Nabi Ibrahim tak luntur dan mengupayakan permohonan ampun bagi
ibu bapaknya.
Ketiga, Allah
SWT memberikan pujian bagi Nabi Yahya sebagai gambaran baktinya kepada orang
tuanya.
وَبَرًّا
بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا . مريم 14
14. dan seorang
yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong
lagi durhaka.
Selain itu
banyak hadist yang menjelaskan pentingya berbakti kepada orang tua, Nabi
Muhammad SAW dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, dijelaskan
bahwa salah satu tujuan (motivasi) utama beliau berziarah ke makam ibunya ialah
mendoakan ibunya.
Mungkin menarik
pula, bila kita juga mengetahui cara berbakti kepada orang tua ala para sahabat
Nabi Muhammad SAW, diantaranya ialah sebagai berikut :
Dikisahkan ada
seseorang yang bertanya kepada Umar bin Khattab ra,”ibuku telah berusia lanjut,
ibuku hidup dalam boponganku, dan pergi ke mana-mana dalam boponganku,
apakah aku telah menunaikan haknya?” Kemudian beliau menjawab, “Belum, karena
ibumu berada di boponganmu itu mengharapkan selamanya kamu terus membopongnya,
tetapi kamu menginginkan secepatnya melepaskan boponganmu”.
Ada pula kisah
seorang tabi’in bernama Zainul Abidin, dimana beliau tidak pernah makan satu
piring (
tempat) dengan
ibunya, ketika ditanya apa alasannya ? karena beliau tidak mau tangannya
mendahului tangan ibunya sehingga mengalihkan pandangan ibunya.
Para sahabat
pembaca, kita perlu mengevaluasi diri kita tentang kewajiban berbakti kepada
orang tua kita. Kita juga perlu mengakui tentang kelengahan dan kekurangan kita
dalam berbuat bakti kepada orang tua. Kewajiban berbakti kepada orang tua
tetaplah ada sampai kapanpun, selama mereka masih hidup ataupun sudah meninggal
Mungkin untuk
tidak membuat mata para pembaca capek , maka dicukupkan sekian dulu dan akan
disambung kembali dalam uraian tulisan berikutnya. Saran, kritik , serta dialog
amat sangat diharapakan agar lebih bisa bermanfaat bagi sesama.
Mungkin, sampai
disini dulu pembahasan kali ini, akan disambung lagi lain kali, Salam Bersemi.
Penulis: Azhar Alam
Artikel: www.solusiislam.com
Post a Comment Facebook Disqus Blogger
Maklumat:
1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bisa memberi manfaat
2. Silahkan baca artikel dan beri komentar dengan bahasa dan tutur kata yang baik
3. Semoga slalu dalam karunia Allah SWT