Solusi saat kita susah untuk shalat khusuk.
Kita dianjurkan untuk khusyuk dalam shalat.
Sebab dengan khusuk dalam shalat, akan berdampak pada kebaikan- kebaikan yang
nyata dalam kehidupan kita. untuk lebih memahami tentang nikamtnya khusyu dalam
shalat, silahkan buka artikel sebelumnya:
Begitu juga tentang kita dan cara agar
kita mudah utuk shalat khusyu.
Dan berikut ini ada kisah tentang penyebab
kenapa kita susah untuk mendapatkan kekhusukan dalam shalat atau Solusi saat kita susah untuk shalat khusuk.
Dikisahkan ada seorang
ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk
solatnya. Namun dia selalu kawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan
selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk
memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang
abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman,
bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat
aku berwudhu' zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan
batin itu?"
Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana
biasa, yaitu membasuh
semua anggota wudhu' dengan air. Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota
dengan tujuh perkara :-
1. Bertaubat
2. Menyesali dosa yang dilakukan
3. Tidak tergila-gilakan dunia
4. Tidak mencari / mengharap pujian
orang (riya')
5. Tinggalkan sifat berbangga
6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. Meninggalkan sifat dengki
Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku
pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri
dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di
sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku,
dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul
Mustaqim' dan aku menganggap bahwa solatku kali ini adalah solat terakhirku,
kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.
Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham
maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan
penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat
selama 30 tahun."
Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana
membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
(Diambil dari Ebook kisah-kisah islami)
Alhamdulillah,, terima kasih artikelnya sangat bermanfaat..
ReplyDelete