![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmyR_Yo1vzp8-dxVawWvt5D2WfWKQLajz4NQToWkOOQe5yldcqnzVHET1lO5emhW-aEUfyG4dvEVI190QJV7AAXcddERdmCKUxXkieKYLWGUUhcm_xV5g-d-wWCccMVbU64TNi9G7ygQtq/s1600/jangan+selingkuh.jpg)
Waspadalah Dari Tiga Pintu Perselingkuhan
Tulisan ini tidak dalam rangka mengajarkan para
pembaca untuk berselingkuh tetapi bertujuan mengajak pembaca untuk lebih
waspada agar tidak terjebak dalam perilaku selingkuh itu.
Dalam tulisan ini saya
ingin mengemukakan bahwa larangan mendekati zina itu sesungguhnya sama
artinya dengan larangan untuk berselingkuh. Karena ayat tersebut bukan
sekedar melarang berzina tetapi mendekati saja tidak boleh. Salah satu bentuk
pintu mendekati Berzina itu adalah melalui perselingkuhan.
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
Seringkali didalam
hidup kita, banyak kita mendengar terjadi perselingkuhan dimana-mana. Ada suami
berselingkuh dengan gadis, ada yang berselingkuh dengan janda bahkan
berselingkuh dengan isteri orang. Ada pula isteri yang berselingkuh
dengan pemuda, berselingkung dengan duda atau bahkan berselingkuh dengan suami
orang. Ketika mereka terjebak dalam situasi ini biasanya mereka sangat
sulit untuk menemukan jalan keluarnya, sehingga kadang-kadang membuat keluarga
mereka hancur berantakan. Selingkuh itu bisa hanya sebatas ngomong-ngomong
mesra, saling menukar no telepon atau Hand Phone lalu janjian untuk bertemu.
Pertemuan itu kalau di ulang-ulang maka bisa menjurus ke wilayah selingkuh yang
lebih serius bahkan mengarah kepada tindakan perzinahan.
Setiap orang punya
potensi dan kesempatan untuk berbuat selingkuh, selingkuh itu persoalan
konsentrasi, jika anda tertarik dengan seseorang lalu memperhatikannya,
mengaguminya, lalu mencoba membangun komunikasi, terjadi komunikasi yang
intens, lalu ada kesesuaian rasa, maka dari sinilah awal perselingkuhan itu
akan dimulai.
Pada hal menurut
Rasulullah SAW. Konsep perzinahan (Perselingkuhan itu adalah salah satu bentuk
perzinahan) itu tidak hanya sebatas hubungan suami isteri diluar nikah saja,
tetapi meliputi pula melihat sesuatu, membicarakan sesuatu yang menjurus kepada
perzinahan itu tidak boleh. Seperti zina mata, zina lisan, dan zina anggota
badan. Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda,
“Allah telah menetapkan atas setiap Bani Adam bagiannya dari zina yang
bisa dan pasti ia mendapatinya yaitu Zina mata adalah melihat, zina lisan
adalah berbicara, zina hati adalah hati berangan-angan serta bernafsu dan
merasuk ke dalam perasaan untuk menikmatinya”
Mereka yang terjerat
situasi ini adalah mereka yang telah tercerabut Imannya dari dalam
hatinya, karena sabda Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah ra.
“Seseorang yang melanggar perintah Allah itu dengan melakukan dosa maka
sesunguhnya pada saat itu imannya telah dicabut oleh Allah dalam dalam hatinya.
Setelah berbuat dosa dia akan sadar, disaat dia sadar ini imannya dikembalikan
lagi oleh Allah padanya”. Orang yang terlibat selingkuh itu seperti orang gila,
berapapun biaya dan waktu dia akan mengorbankannya dalam rangka memuaskan nafsu
selingkuhnya.
Pintu-pintu selingkuh
Ada beberapa pintu
untuk mendekati perselingkuhan. Berdasarkan observasi penulis pintu-pintu itu
bisa meliputi:
Pertama: Dimulai dari keisengan. Seringkali ada pria atau wanita jika suka sama
orang maka mereka lalu secara iseng membangun komunikasi. Jika komunikasi itu
berjalan baik, maka hubungan itu bisa meningkat ke hubungan yang bersifat
persaudaraan atau bisa lebih mengarah kepada hubungan percintaan. Jika mereka
itu gadis dengan pemuda atau antara janda dan Duda tidak jadi soal tapi
tetap dengan catatatn harus dimulai dengan niat baik untuk membangun rumah
tangga. Tetapi jika hubungan itu dilakukan oleh orang-orang yang sudah
mempunyai pasangan resmi maka disinilah awal mula perselingkungan terjadi. Dan
untuk keluar dari zona ini sulitnya bukan main, kecuali mereka mendapat hidayah
dari Allah.
Kedua: Melalui Hubungan pertemanan. Seringkali ada pria atau wanita menjalin
pertemanan, di dalam pertemanan ini terjadi curhat-curhatan. Si pria
menceritrakan keadaan rumah tangganya si wanita lalu menceritrakan keadaan
rumah tangganya, yang menurut mereka bermasalah, atau sengaja di buat
bermasalah. Maka terjadilah komunikasi sambung rasa. Kalau si pria atau wanita
tida cepat sadar maka mereka akan terlibat perselingkuhan yang juga sangat
sulit mereka akhiri karena nafsu sudah merasuk sampai di ubun-ubun.
Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun suami atau
isteri tidak pulang kerumah karena merasa sudah nikmat di luar dengan pasangan
selingkuhnya yang bersifat sesaat dan tidak halal itu.
Ketiga: Melalui Pintu Kekaguman. Selingkuh itu bisa terjadi karena faktor
kekaguman seorang mahasiswa terhadap dosennya atau seorang siswa terhadap
gurunya. Jika dosen atau guru tidak bermoral, dia punya otoritas untuk
menentukan nasib seorang siswa atau mahasiswa lalu mahasiwa atau siswanya juga
merespon maka mulai dari sinilah perselingkuhan itu akan terjadi. Dan
barangkali masih banyak pintu selingkuh yang lain.
Penulis: Dr. E.M. Sangadji, M.Si
Post a Comment Facebook Disqus Blogger
Maklumat:
1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bisa memberi manfaat
2. Silahkan baca artikel dan beri komentar dengan bahasa dan tutur kata yang baik
3. Semoga slalu dalam karunia Allah SWT